Metode termudah untuk boot sistem installasi dengan menggunakan CD-ROM installasi. CD-ROM installasi Slackware Linux adalah CD yang bersifat bootable, yang berarti BIOS dapat boot dari CD, seperti ia dapat melakukan boot dengan sendirinya, sebagai contoh dari disket. Sebagian besar sistem modern memiliki BIOS yang mendukung boot dari CD-ROM.
Jika CD tidak di-boot ketika Anda sudah memasukkan CD pada drive CD-ROM selama boot sistem, maka urutan boot mungkin tidak benar pada BIOS. Masuk pada BIOS (biasanya dengan menekan tombol atau
Ketika CD-ROM di-boot, sebuah layar pre-boot akan muncul. Biasanya, Anda cukup menekan hugesmp.s
Tabel 5.1. Kernel installasi
Linux | Deskripsi |
---|---|
huge.s | Sebelumnya, mereka ada kernel spesifik untuk pengontrol disk yang berbeda. Kernel huge yang baru menyertakan dukungan untuk semua pengontrol ATA, SATA dan SCSI yang umum. Kernel ini tidak memiliki dukungan SMP, dan bekerja pada CPU i486 dan yang lebih baru. Jika Anda memiliki Pentium Pro atau yang lebih baru, disarankan untuk menggunakan kernel hugesmp.s, meskipun pada sistem prosesor tunggal. |
hugesmp.s | Kernel hugesmp.s memiliki dukungan untuk semua pengontrol ATA, SATA, dan SCSI yang umum. Sebagai tambahan, kernel ini memiliki dukungan SMP. Kernel ini direkomendasikan untuk CPU Pentium Pro dan yang lebih baru. |
speakup.s | Kernel ini dapat dibandingkan dengan kernel huge.s, tetapi menyertakan dukungan untuk perangkat keras sintesa suara. |
Setelah melakukan boot sistem installasi, Anda akan ditanya apakah Anda menggunakan layout keyboard khusus atau tidak. Jika Anda menggunakan keyboard US/Internasional umum, yang merupakan paling umum, Anda bisa menekan
Menginstall Slackware Linux membutuhkan paling tidak satu partisi Linux, membuat partisi swap juga disarankan. Untuk bisa membuat partisi, harus terdapat ruang kosong pada disk. Terdapat beberapa program yang dapat melakukan perubahan ukuran partisi. Sebagai contoh, FIPS bisa merubah ukuran partisi FAT. Program komersial seperti Partition Magic juga bisa mengubah ukuran jenis partisi lain.
Setelah boot CD-ROM Slackware Linux dan melakukan login, terdapat dua program partisi yang bisa Anda gunakan: fdisk dan cfdisk. cfdisk adalah yang termudah, karena dikendalikan oleh antarmuka berbasis menu. Bagian ini menjelaskan program cfdisk.
Untuk mempartisi hard disk pertama, Anda cukup menjalankan cfdisk. Jika Anda hendak mempartisi disk lain atau disk SCSI, Anda harus menentukan disk mana yang hendak Anda partisi (cfdisk /dev/device). Disk ATA memiliki penamaan seperti berikut: /dev/hdn
/dev/hda
/dev/hdd
/dev/sdn
Setelah memulai cfdisk, partisi yang ada akan ditampilkan, dan juga jumlah ruang kosong. Daftar partisi bisa dinavigasi dengan tombol panah “panah atas” dan “bawah”. Di akhir layar beberapa perintah akan ditampilkan, yang dapat dipilih dengan tombol panah “kiri” dan “kanan”. Sebuah perintah bisa dieksekusi dengan kunci
Anda bisa memulai mempartisi Linux dengan memilih “Free Space” dan mengeksekusi perintah “New”. cfdisk akan bertanya apakah Anda akan membuat partisi primer atau logical. Jumlah partisi primer dibatasi hingga empat. Linux bisa diinstall pada kedua jenis partisi. Jika Anda hendak menginstall sistem operasi lain selain Slackware Linux yang membutuhkan partisi primer, disarankan untuk menginstall Slackware pada partisi logical. Jenis dari partisi baru akan ditetapkan sebagai “Linux Native”, sehingga tidak perlu menentukan jenisnya.
Pembuatan partisi swap melibatkan urutan yang sama dengan partisi Linux normal, tetapi jenis partisi harus diganti menjadi “Linux Swap” setelah partisi dibuat. Ukuran yang disarankan untuk partisi swap bergantung dari jumlah memori utama (RAM) Anda. Jika Anda memiliki hard disk dengan ukuran yang cukup besar, disarankan untuk membuat partisi swap berukuran 256MB atau 512MB, yang cukup untuk kebutuhan normal. Setelah membuat partisi, jenis partisi bisa diganti menjadi “Linux Swap” dengan memilih perintah “Type”. Program cfdisk akan bertanya tentang nomor jenis. Partisi “Linux Swap” memiliki nomor 82. Biasanya nomor 82 sudah akan terpilih, sehingga Anda bisa melanjutkan dengan menekan tombol
Jika Anda puas dengan partisi, Anda bisa menyimpan perubahan dengan mengeksekusi perintah “Write”. Operasi ini harus dikonfirmasikan dengan memasukkan yes. Setelah menyimpan perubahan, Anda bisa keluar dari cfdisk dengan perintah Quit. Disarankan untuk melakukan reboot komputer sebelum memulai installasi, untuk memastikan perubahan partisi sudah berhasil. Tekan untuk mematikan Linux dan menjalankan ulang komputer.
Program installer Slackware Linux dijalankan dengan mengeksekusi setup pada shell installasi. setup akan menampilkan sebuah menu dengan beberapa pilihan. Anda bisa melihat tampilan gambar dari installer pada Gambar 5.2, “Aplikasi setup”. Setiap opsi diperlukan untuk installasi Slackware Linux yang lengkap, tetapi setelah Anda mulai, program setup akan membimbing Anda pada setiap opsi.
Bagian pertama dari installasi disebut “ADDSWAP”. Aplikasi setup akan melihat partisi dengan jenis “Linux Swap”, dan bertanya kepada Anda apakah Anda memformat dan mengaktifkan partisi swap (lihat gambar Gambar 5.3, “Melakukan setting partisi swap”). Biasanya Anda cukup menjawab “Ya”.
Setelah melakukan setting ukuran swap, menu “TARGET” dijalankan, yang dapat Anda lihat pada Gambar 5.4, “Memilih partisi untuk inisialisasi”. Menu ini digunakan untuk menginisialisasi partisi Slackware Linux. Setup akan menampilkan semua partisi dengan jenis “Linux Native”.
Setelah memilih satu partisi, aplikasi setup akan bertanya apakah Anda hendak memformat partisi atau tidak, dan jika Anda hendak memformatnya, apakah Anda hendak memeriksa disk untuk sektor yang rusak atau tidak (Gambar 5.5, “Memformat partisi”). Menguji disk bisa memakan waktu yang cukup lama.
Setelah memilih untuk memformat sebuah partisi, Anda bisa menentukan sistem berkas yang akan digunakan (Gambar 5.6, “Memilih jenis sistem berkas”). Biasanya Anda bisa memilih sistem berkas ext2, ext3, dan reiserfs. Ext2 adalah sistem berkas Linux standar untuk beberapa tahun, tetapi tidak mendukung journaling. Sebuah jurnal adalah berkas khusus atau area pada partisi dimana semua operasi sistem operasi dicatat. Ketika sistem mengalami crash, sistem berkas bisa diperbaiki dengan cepat, karena kernel bisa menggunakan log untuk melihat operasi disk yang dilakukan. Ext3 merupakan sistem berkas yang sama dengan Ext2, tetapi menambahkan kemampuan journaling. Reiserfs adalah sistem berkas yang juga menyediakan journaling. Reiserfs menggunakan balanced tree, yang membuat operasi sistem berkas lebih cepat dibandingkan Ext2 atau Ext3, terutama jika bekerja dengan berkas yang kecil. Kerugiannya adalah Reiserfs lebih baru, dan mungkin lebih tidak stabil.
Partisi pertama yang diinisialisasi secara otomatis di-mount sebagai partisi root (/). Untuk partisi lain, titik mount bisa dipilih setelah inisialisasi. Anda bisa, misalnya membuat partisi terpisah untuk /
/var
/tmp
/home
/usr
/
/home
/home
/{s}bin
/usr/{s}bin
/usr/local/{s}bin
Langkah berikutnya adalah memilih media sumber (Gambar 5.7, “Memilih media sumber”). Dialog ini menawarkan beberapa pilihan, seperti menginstall Slackware Linux dari CD-ROM atau menginstall Slackware Linux via NFS. Slackware Linux biasanya terinstall dari CD-ROM, sehingga ini yang akan kita lihat lebih dalam. Setelah memilih “CD-ROM” Anda akan ditanya apakah Anda mengijinkan setup mencari CD-ROM dengan sendirinya (“Auto”) atau Anda hendak memilih perangkat CD-ROM Anda sendiri (“Manual”). Jika Anda memilih “Manual” aplikasi setup akan menampilkan daftar perangkat. Pilih perangkat yang berisi CD-ROM Slackware Linux.
Setelah memilih sumber installasi, aplikasi setup akan bertanya seri set disk mana yang hendak Anda install (Gambar 5.8, “Memilih set disk”). Sebuah deskripsi singkat dari masing-masing set disk akan ditampilkan.
Sekarang hampir saatnya untuk memulai installasi yang sebenarnya. Layar berikutnya akan menanyakan bagaimana cara Anda hendak melakukan installasi. Pilihan yang paling jelas adalah “full”, “menu” atau “expert”. Memilih “full” akan menginstall semua paket pada set disk yang dipilih. Ini adalah cara termudah dalam menginstall Slackware Linux. Kerugian dari pilihan ini adalah bisa memakan ruang yang cukup besar. Pilihan “menu” akan bertanya untuk setiap setnya, paket apa yang hendak Anda install. Opsi “expert” hampir sama dengan opsi “menu”, tetapi mengijinkan Anda untuk tidak memilih beberapa paket yang sangat penting dari set disk “a”.
Setelah selesai tahap installasi, aplikasi setup akan mengijinkan And auntuk mengkonfigurasi beberapa bagian dari sistem. Dialog yang muncul pertama kali akan menanyakan dari mana Anda hendak menginstall kernel (lihat Gambar 5.9, “Menginstall kernel”). Biasanya installasi kernel dilakukan dari CD-ROM Slackware Linux, pilihan ini akan memilih kernel yang Anda pilih untuk Slackware Linux. Anda bisa mengkonfirmasi ini, atau memilih kernel lain.
Pada tahap ini Anda bisa memilih untuk membuat disk boot (Gambar 5.10, “Membuat disk boot”). Disarankan untuk membuat disk boot, Anda bisa menggunakannya untuk melakukan boot Slackware Linux jika konfigurasi LILO salah.
Dialog berikut dapat digunakan untuk membuat sebuah hubungan (link), /dev/modem
Langkah berikutnya adalah memilh apakah Anda hendak menggunakan hotplug (Gambar 5.12, “Mengaktifkan hotplugging”). Hotplug digunakan untuk mengkonfigurasi secara otomatis perangkat-perangkat USB, PCMCIA, dan PCI yang bersifat pluggable. Secara umum, disarankan untuk mengaktifkan hotplugging, tetapi beberapa sistem mungkin mengalami masalah dengan proses probing dari script hotplug.
Langkah berikut sangatlah penting, dialog berikutnya akan membantu Anda dalam menginstall LILO, Linux bootloader. Kecuali Anda sudah berpengalaman dalam mengkonfigurasi LILO, disarankan untuk memilih opsi simple untuk konfigurasi LILO, yang mencoba mengkonfigurasi LILO secara otomatis (Gambar 5.13, “Memilih jenis installasi LILO”).
Setelah memilih opsi simple utilitas konfigurasi LILO akan menanyakan apakah Anda hendak menggunakan framebuffer atau tidak ((Gambar 5.14, “Memilih resolusi framebuffer”). Menggunakan framebuffer mengijinkan Anda untuk menggunakan konsol pada beberapa resolusi, dengan dimensi lain selain 80x25 karakter. Beberapa orang yang menggunakan konsol secara ekstensif memilih untuk menggunakan framebuffer, yang mengijinkan mereka untuk mempertahankan lebih banyak teks pada layar. Jika Anda tidak menginginkan konsol dengan framebuffer, atau jika Anda tidak yakin, Anda bisa memilih standard pada pilihan ini.
Setelah melakukan setting framebuffer, Anda bisa memberikan parameter tambahan pada kernel (Gambar 5.15, “Menambahkan parameter kernel”). Hal ini biasanya tidak diperlukan, jika Anda tidak ingin menambahkan parameter tambahan, Anda cukup menekan tombol
Langkah terakhir dari konfigurasi LILO adalah memilih dimana LILO akan diinstall Gambar 5.16, “Memilih dimana LILO akan diinstall”). MBR adalah master boot record, record boot utama dari PC. Gunakan opsi ini jika Anda hendak menggunakan Slackware Linux sebagai satu-satunya sistem operasi, atau jika Anda hendak menggunakan LILO untuk melakukan boot sistem operasi lain. Opsi Root akan menginstall LILO pada boot record dari Slackware Linux partisi /
Sekarang Anda akan diminta untuk mengkonfigurasi mouse Anda, Pilih jenis mouse dari dialog yang muncul (Gambar 5.17, “Mengkonfigurasi mouse”).
Berikutnya Anda akan ditanya apakah program gpm harus dimuat pada saat boot atau tidak (Gambar 5.18, “Memilih apakah GPM akan dijalankan atau tidak”). gpm adalah daemon yang mengijinkan Anda untuk melakukan operaasi cut dan paste teks pada konsol.
Beberapa langkah berikutnya akan mengkonfigurasi konektivitas jaringan. Langkah ini diperlukan untuk hampir semua sistem yang terhubung ke jaringan. Setup Slackware Linux akan bertanya apakah Anda hendak mengkonfigurasi konektivitas jaringan (Gambar 5.19, “Memilih apakah Anda akan mengkonfigurasi konektivitas jaringan”). Jika Anda menjawab “No” Anda bisa melewatkan beberapa langkah yang berhubungan dengan jaringan.
Anda akan ditanya untuk menentukan nama host (Gambar 5.20, “Melakukan setting nama host”). Haarap dicatat bahwa ini bukan fully qualified domain name (FQDN), hanya bagian yang merepresentasikan host (biasanya karakter sebelum titik pertama dalam bentuk FQDN).
Setelah menentukan nama host, Anda bisa mnentukan nama bagian domain dari fully qualified domain name (FQDN) (Gambar 5.21, “Melakukan setting nama domain”).
Sisa dari langkah konfigurasi jaringan tergantung dari apakah node pada konfigurasi gambar menggunakan alamat IP statik atau dinamis. Beberapa jaringan memiliki server DHCP yang secara otomatis memberikan alamat IP pada host di jaringan. Jika ini kasusnya, maka pilih DHCP selama langkah installasi (Gambar 5.22, “Konfigurasi alamat IP manual atau otomatis”). Ketika DHCP dipilih, Anda akan ditanya apakah sebuah nama host harus dikirimkan ke server. Biasanya Anda bisa mengosongkan bagian ini. Jika Anda menggunakan DHCP, Anda bisa melewatkan beberapa bagian dari konfigurasi jaringan yang dijelaskan dibawah ini.
Jika jaringan tidak memiliki server DHCP, Anda bisa memilih opsi static IP. uamh mengijinkan Anda menentukan alamat IP dan setting yang berhubungan secara manual.
Langkah pertama dari konfigurasi manual adalah menentukan alamat IP dari antarmuka pertama (eth0) dari mesin (Gambar 5.23, “Melakukan setting alamat IP”).
Setelah melakukan setting alamat IP, Anda akan ditanya untuk memasukan netmask. Netmask biasanya bergantung pada kelas alamat IP (Gambar 5.24, “Melakukan setting netmask”).
Berikutnya Anda akan ditanya untuk menentukan alamat dari gateway (Gambar 5.25, “Melakukan setting gateway”). Gateway adalah mesin pada jaringan yang menyediakan akses ke jaringan lain dengan merutekan paket IP. Jika jaringan Anda tidak memiliki gateway, Anda cukup menekan tombol
Dialog berikutnya menanyakan kepada Anda apakah Anda hendak menggunakan nameserver atau tidak (Gambar 5.26, “Memilih apakah Anda hendak menggunakan nameserver atau tidak”). Sebuah nameserver adalah sebuah server yang menyediakan alamat IP dari sebuah nama host. Sebagai contoh, jika Anda berkunjung ke www.slackbasics.org, nameserver akan “convert” nama www.slackbasics.org menjadi alamat IPnya.
Jika Anda memilih untuk menggunakan nameserver, Anda akan diberi kesempatan untuk menentukan alamat IP dari nameserver (Gambar 5.27, “Melakukan setting nameserver”).
Layar terakhir konfigurasi jaringan menyediakan gambaran dari setting, memberikan kesempatan bagi Anda untuk memperbaiki setting yang memiliki kesalahan (Gambar 5.28, “Mengkonfirmasi setting jaringan”).
Setelah konfigurasi jaringan, Anda bisa menentukan perangkat mana yang harus dijalankan (Gambar 5.29, ?Mengaktifkan/menonaktifkan layanan yang dijalankan saat startup?). Anda bisa memberikan tanda atau menghilangkan tanda dengan tombol
Biasanya, waktu sistem diset ke zona waktu UTC pada sistem berbasis UNIX. Jika ini kasusnya, pilih Yes pada langkah selanjutnya (Gambar 5.30, “Memilih apakah jam diset ke UTC”). Jika Anda juga menggunakan sistem operasi yang tidak berbasis UNIX pada sistem yang sama, seperti Windows, disarankan untuk memilih No, karena beberapa sistem operasi PC tidak bekerja dengan waktu sistem dan waktu perangkat lunak yang berbeda.
Anda akan diberi kesempatan untuk memilih zona waktu (Gambar 5.31, “Melakukan setting zona waktu”). Hal ini sangat penting terutama pada sistem yang memiliki waktu sistemnya diset ke UTC, tanpa memilih zona waktu yang benar, maka waktu pada perangkat lunak tidak akan sama dengan waktu lokal.
Jika Anda menginstall X Window System Anda bisa menentukan window manager default (Gambar 5.32, “Memilih window manager default”). Fungsionalitas paling dasar dari window manager adalah menyediakan fungsionalitas window dasar seperti title bar. Tetapi beberapa opsi seperti KDE, menyediakan lingkungan desktop yang lengkap.
Langkah terakhir adalah menentukan kata sandi root (Gambar 5.33, “Melakukan setting kata sandi root”). Setup akan menanyakan apakah Anda hendak menentukannya atau tidak. Tidak ada alasan untuk tidak melakukannya, dan tanpa kata sandi root, sistem Anda sangat tidak aman.
Pada tahap ini, Anda sudah menyelesaikan installasi Slackware Linux. Anda bisa reboot sistem untuk memulai sistem Slackware Linux baru Anda. Tidak sulit bukan? ;-)
0 comments:
Posting Komentar